4 April 2020, KPM Teori akan Dimulai


IAIN PAREPARE- KPM Teori salah satu mata kuliah baru yang dicanangkan oleh Rektor IAIN Parepare Dr Ahmad Sultra Rustan. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kefektifan dalam pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).





Di dalam KPM teori ini, mahasiswa akan dibekali teori-teori tentang pengabdian masyarakat yang akan diimplementasikan dalam KPM praktik selama  45 hari guna membantu masyarakat dalam memecahkan masalah sosial kemasyarakatan.





Materi-materi perkuliahan bertujuan mengintegrasikan ajaran Islam dalam konteks akulturasi budaya dan  Islam, sehingga praktik keberagamaan masyarakat menciptakan komitmen moral yang kuat sebagai landasan penyelesaian atas problem  kehidupan sosial ummat.





Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare, An Ras Astuty mengungkapkan alasan dilaksanakan KPM teori.





“Sebenarnya dasar pemikirannya kenapa ada KPM teori ini karena dianggap pembekalan-pembekalan sebelumnya itu dianggap kurang efektif banyak sekali ilmu-ilmu yang penting yang seharusnya mahasiswa bisa terapkan di lapangan,” ucapnya (10/3/2020).





Sebelumnya, mahasiswa
yang telah memprogram mata kuliah KPM Teori akan mengikuti perkuliahan selama 8
kali pertemuan yang dipandu dengan 8 orang tim teaching yang diisi secara bergantian setiap pertemuan.





“Dikarenakan jumlah pendaftar KPM teori itu tidak sama dengan penafsiran per fakultas ada 35 kelas, ada 20 kelas, 25 bahkan ada 59 kelas sehingga menyulitkan tim teaching yang berjumlah 8 orang itu untuk membagi-bagi waktu dengan mata kuliah yang memang sudah terlaksana reguler. Sehingga diputuskan tadi untuk pelaksanaan KPM teori dilakukan dalam jumlah kelas besar seperti kuliah umum,” jelas Wakil Rektor I IAIN Parepare, Dr. Sitti Jamilah Amin, Selasa (10/3/2020).





Lebih lanjut, Dr Sitti
Jamilah juga mengungkapkan jadwal kelas KPM teori direncanakan akan
dilaksanakan pada hari Sabtu mulai tanggal 04 April 2020 dengan sistem absensi scan picture.





“Kemungkinan akan dilaksanakan
di hari Sabtu karena kurang efektif jika di hari kerja. Jadi di KPM teori
mereka harus melakukan scan picture.
Kita tidak lagi menggunakan absen manual,” tambahnya.





Selain itu, Dr Sitti Jamilah juga menjelaskan pelaksanaan pembekalan KPM konvesional tetap dilakukan dalam waktu dekat ini dikarenakan kurikulum KPM teori saat itu belum disahkan.





“Sebelum ada KPM teori ini jadi kita buat kurikulum dahulu. Jadi, ada tim yang membahas kurikulum itu. Setelah ada pengesahan, maka muncullah KPM teori. Makanya, tahun ini masih ada pembekalan reguler konvensional, karena kurikulum pada saat itu belum disahkan,” jelasnya.





Adapun materi yang dibahas dalam KPM teori ini diantaranya Pendekatan, Model dan Strategi Pemberdayaan, Desain KPM, Islam dan Kearifan Lokal, Komunikasi antar Budaya, Problem solving dan decision making, Ekonomi Kreatif, Kemitraan Kelembagaan serta Self Concept dan event organization. (hyn/mif)


Posting Komentar

Copyright © Tanya IAIN Parepare | Distributed by Blogger Templates | Designed by OddThemes