OPINI : Imbas Corona, Bawang Putih Penyumbang Inflasi Awal Tahun 2020 di Indonesia


Oleh : Dr Syahriyah Semaun, S.E.,M.M (Ketua Program Studi Akuntansi Syariah)





OPINI----- Opini saya kali ini membahas tentang dampak virus Corona terhadap bawang putih sebagai biang kerok inflasi. Pasti ada pembaca yang bertanya-tanya apa hubungan virus Corona dengan bawang putih? Apakah bawang putih merupakan salah satu obat virus Corona? Jawabannya yaitu imbas atau dampak dari virus Corona adalah adanya pelarangan impor makanan dan minuman serta komoditas lain khususnya bawang putih dari negara China masuk ke Indonesia.





Dengan adanya wabah virus Corona di negara China, pemerintah memutuskan hubungan perdagangan barang impor dari negeri Tirai Bambu. Hal ini mempengaruhi naiknya harga bahan pangan dan mengancam ketersediaan sejumlah komoditas diantaranya bawang putih. Lonjakan harga bawang putih mencapai hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya yaitu dari harga Rp30 ribu per kilogram, sekarang mencapai Rp60 ribu per kilogram.





Padahal komoditas itu sangat dibutuhkan oleh ibu rumah tangga karena merupakan bumbu dapur yang pokok.





Kebijakan pembatasan impor dari China ini terkait virus Corona mengancam ketersediaan sejumlah komoditas. Sebaiknya pemerintah mencari jalan keluar kemungkinan ada negara lain yang juga sama sebagai pengimpor bawang putih selain China.





Terlebih dalam waktu dekat akan menghadapi bulan Ramadan yang bisa mengakibatkan tingginya permintaan bahan pokok, salah satunya adalah bawang putih yang tidak bisa habis dipasaran dan harga tetap terjaga.





Sentra bawang putih lokal juga diharapkan bisa turut membantu pasar bawang putih. Untuk itu dengan kebijakan pembatasan impor pangan dari China ini harus diikuti juga dengan solusi agar tidak terjadi lonjakan harga yang ekstrim pada komoditas lainnya. Saat ini yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah ada pada pemerataan distribusi bawang putih ke pasar tradisional.





Pasalnya pasokan bawang putih di sejumlah pasar tradisional masih terbatas sehingga harganya masih cukup tinggi dibeberapa daerah.





Dampak ini juga mengakibatkan inflasi terjadi di awal tahun 2020 sampai bulan April masuk bulan Ramadhan dan saya memprediksi laju inflasi ada di rentang 0,35% sampai dengan 0,45%.





Penyumbang inflasi terbesar adalah bawang putih. Indonesia merupakan negara importir bawang putih terbesar sekitar 90% konsumsi komoditi tersebut dipenuhi dengan impor.





Merebaknya virus Corona serta larangan impor dari pemerintah membuat bawang putih menjadi penyumbang inflasi terbesar pada awal tahun 2020, harganya sangat besar. Bahan pokok lainnya tidak terlalu terpengaruh karena bisa diimpor dari negara lain atau bahkan dari domestik.





Pelarangan impor bawang putih dari China dapat mengakibatkan panic buying atau kepanikan publik sehingga disalahgunakan oleh beberapa oknum distributor yang tidak bertanggung jawab melakukan spekulasi atau penimbunan untuk mengurangi stok ke pasar tradisional karena tidak ada lagi impor bawang putih masuk.





Sebaiknya juga pemerintah melakukan pemerataan distribusi bawang putih ke pasar tradisional karena pasokan bawang putih di sejumlah pasar tradisional masih terbatas sehingga harganya masih cukup tinggi dibeberapa daerah.





Kebijakan penghentian/pembatasan impor produk China berlaku, pemerintah harus mengambil jalan lain misalnya mengimpor dari negara lain sehingga pasokan di dalam negeri tetap aman tanpa ada kenaikan harga yang signifikan. (*)


Posting Komentar

Copyright © Tanya IAIN Parepare | Distributed by Blogger Templates | Designed by OddThemes