Melalui KPM, Rektor Ingin Wujudkan Parepare Kota Moderasi Beragama

Melalui KPM, Rektor Ingin Wujudkan Parepare Kota Moderasi Beragama


IAIN PAREPARE ---Pembukaan Pembekalan peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dilaksanakan di Gedung Serbaguna IAIN Parepare, Sabtu (14/3/2020).





Acara pembekalan dilaksanakan selama dua hari, 14 - 15 Maret 2020.
Acara Pembukaan Pembekalan KPM dibuka langsung oleh Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. S.i dan dihadiri oleh Wakil Rektor bidang APK, Para Dekan dan Wakil Dekan 1, Ketua LP2M, Ketua LPM, Dan Dosen Pendamping Lapangan.









Ahsan, M. Si selaku Ketua panitia memaparkan bahwa pelaksanaan KPM tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini pelaksanaan KPM terdiri dari tiga metode dan dilaksanakan di tiga kecamatan.





KPM Nusantara yang dilaksanakan di Sulawesi Tenggara Labuang Beropa, KPM binaan yang dilaksanakan di Kabupaten Pinrang Desa Mesakada, dan KPM Reguler Tematik dilaksanakan di Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang.





Ahsan juga Melaporkan bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti KPM sebanyak 504 mahasiswa .
"Untuk kegiatan KPM 2 Tahun 2020 diikuti sebanyak 504 mahasiswa dengan 16 program studi, 10 mahasiswa mengikuti KPM Nusantara, 10 Mahasiswa mengikuti KPM binaan, dan 484 Mahasiswa mengikuti KPM Tematik," ungkapnya.





Kepala LP2M Dr. Hj. Muliati dalam sambutannya menekankan supaya mahasiswa yang berada di lokasi KPM untuk tetap menjaga nama baik almamater dengan menegakkan kode etik IAIN Parepare dengan tagline Malebbi Warekkadanna Makkiade Ampena.





Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan memulai sambutannya dengan memberi ucapan selamat kepada mahasiswa calon peserta KPM.
"Selamat mengikuti KPM, kegiatan KPM adalah sebuah kebanggaan bagi mahasiswa dan orang tua karena untuk mengikuti kegiatan ini peserta harus memenuhi beberapa prasyarat salah satunya lulus 110 SKS," ujarnya.





Dalam sambutannya, Ahmad Sultra juga meminta kepada peserta KPM untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa IAIN Parepare bukan lagi STAIN Parepare. IAIN Parepare adalah lembaga pendidikan tinggi Islam negeri yang juga mengajarkan ilmu-ilmu umum dengan landasan Islam. Rektor juga meminta memperkenalkan IAIN Parepare dengan melakukan perlombaan lagu mars dan hymne IAIN Parepare di masyarakat.





Selain itu, Rektor juga memberikan penjelasan terkait KPM Nusantara.
" KPM Nusantara ada dua jenis, yakni inside dan outside. KPM Nusantara inside dimana PTKIN yang lain bergabung dengan IAIN Parepare dalam melaksanakan KPM, yaitu IAIN Jember, sementara KPM Nusantara outside dimana mahasiswa IAIN Parepare dikirim keluar provinsi, yaitu tepatnya di Sulawesi Tenggara Desa Labung Beropa," paparnya.





Ahmad Sultra juga menyampaikan bahwa ke depan akan dilaksanakan KPM mandiri.
"Untuk semester berikutnya akan dilaksanakan KPM Mandiri, dimana mahasiswa sendiri yang akan memilih lokasi KPM dan memilih Dosen Pendamping Lapangan berdasarkan judul-judul penelitian yang dipresentasikan," ungkapnya.









Rektor juga memberikan penjelasan terkait pelaksanaan KPM Reguler Tematik.
"Dalam pelaksanaan KPM Tematik, berarti ada tema-tema yang diusung masing-masing peserta berdasarkan pemetaan masalah yang dilakukan di awal pelaksanaan KPM, salah satu contohnya pasar lakessi bagaimana mengatur manajemennya, polusi sampah, dan kesadaran kejujuran penjual di pasar," terangnya.





Harapan Rektor ke depan, IAIN Parepare akan menjadikan Kota Parepare sebagai Kota Moderasi Beragama. "Melalui IAIN Parepare akan mewujudkan Kota Parepare sebagai pilot project Kota Moderasi Beragama dan pelaksanaan KPM ini sebagai peran-peran dalam mewujudkan moderasi beragama," harapnya.





Terakhir, Ahmad Sultra Rustan juga menekankan kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan panitia bahwa jika ada mahasiswa peserta KPM yang melanggar kode etik selama pelaksanaan KPM supaya diberhentikan mengikuti KPM.





Penulis: Andi Aras





Editor: Mifda Hilmiyah


Posting Komentar

Copyright © Tanya IAIN Parepare | Distributed by Blogger Templates | Designed by OddThemes